Sudah sangat panjang sekali perjalanan sejarah TNI, cikal bakal TNI berasal dari BKR (Badan Keamanan Rakyat) yang diresmikan pada tanggal 22 Agustus 1945 untuk melengakpi suatu Negara yang merdeka. BKR pada saat itu di pimpin langsung poleh Peresiden Republik Indonesia. Namun BKR hanyalah semi militer karena itulah diganti dengan Tentara Nasional Indoesia pada 5 oktober 1945.
Tepat pada tanggal selasa, 05 oktober 2010 Tentara Nasional Indonesia (TNI) memperingati hari jadi ke-65, dan dilakukan upacara yang dilaksanakan di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta Timur.
Upacara dipimpin langsung oleh Bapak Susilo Bambang Yudhoyono ( Presiden Republik Indonesia) sebagai Inspektur Upacara, beliau di damping oleh Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, Kepada Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI George Toisutta, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Madya TNI Soeparno, Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Imam Sufaat.
Acara Hut ke 65 dimeriahkan dengan banyak sekali atraksi diantaranya tarian perang yang dibawakan oleh tiga angkatan ( AD, AL, AU ). Selain itu ditampilkan juga Alat Utama Sistem Senjata (Alusista),
Langit Jakarta pada saat itu dimeriahkan oleh 50 pesawat andalan Indonesia, dari TNI AU mengirimkan 11 pesawat Hawk 109/209, 2 pesawat Hawk MK 53, 5 pesawat F-5 E Tiger, 7 pesawat F-16, dan 6 pesawat KT I Wong Bee, 6 Pesawat Colibri, 2 helikopter SA 330, 2 Pesawat Angkut C-130 Hercules (dukungan penerjunan), 2 pesawat gelatik Satud Tani (menarik banner).
TNI AD juga menampilkan pesawat nya seperti 6 pesawat MI-17, TNI AU juga tidak mau kalah dengan menampilkan 5 pesawat C-212 dan 5 heli Bell – 412. Selain itu 7 Pesawat andalan terbaru milik TNI AU ikut tampil yakni Pesawat Sukhoi.
Langit di Lapangan Udara Halim pada hari itu sangat indah karena ada Fly Pass yang terbang di atas Peserta upacara.
Dalam acara itu Presiden yang memberikan pidato sangat bangga pada Para Prajurit TNI, beliau mengharapkan TNI menjalankan tugas pokonya. Tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Negara.
Memang masa banyak kelemahan TNI, seperti jumlah personil yang terbatas 432 129, Alusista yang sudah tua, tunjangan Perajurit yang masih minim, dan lain-lain. Tetapi TNI harus tetap menjalankan Tugasnya. Demi Indonesia Raya, Dirgahayu TNI ke-65.